Minggu, 09 September 2018

TUGAS I (SEJARAH INSTITUT TRANSPORTASI LOGISTIK TRISAKTI)

       SEJARAH INSTITUT TRANSPORTASI LOGISTIK                                                TRISAKTI


        Pada tahun 1970 STMT Trisakti dikenal dengan nama Akademi Angkutan Udara Niaga (AAUN) Trisakti. Berdasarkan dengan Keputusan Mendikbud No.0332/O/1985 tanggal 27 Juli 1985 berubah menjadi Akademi Administrasi Niaga Udara Trisakti.

      Tanggal 6 Desember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0860/O/1986, status dan nama lembaga ini ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti ((STMT Trisakti).Ketika itu STMT Trisakti mengelola 2 (dua) jenjang pendidikan, yaitu: a. Jenjang Pendidikan D.III b. Jenjang Pendidikan D.IV
Tahun 1986, STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma IV untuk Program Studi Manajemen Transpor Darat (D.IV MTD), berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 0895 / O / 1986 tanggal 29 Desember 1986.

      Tahun 1993, STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III untuk Program Studi Manajemen Transpor Laut (D.III MTL), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 481/DIKTI/Kep/1993 tanggal 13 Agustus 1993, dengan Status TERDAFTAR.

      Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 18/DIKTI/Kep/ 1998 tanggal 26 Januari 1998, Program Studi Diploma IV (D.IV) berubah menjadi Program Studi Strata 1 (S.I) Manajemen, dengan konsentrasi :
Manajemen Transpor Udara (MTU)
Manajemen Transpor Darat (MTD)
Manajemen Transpor Laut (MTL).

       Pada tahun 1998, STMT Trisakti memperoleh izin menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen Logistik dan Material (D.III MLM), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 194/DIKTI/Kep/1998 tanggal 15 Juni 1998, dengan Status Terdaftar.
Pada tahun 2005, STMT Trisakti memperoleh izin operasional untuk penyelenggaraan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Transportasi dan Logistik berdasarkan surat DIKTI No. 646/D/T/2005 tanggal 3 Maret 2005.
Tanggal 26 Februari 2018 STMT TRISAKTI berubah nama menjadi ITL TRISAKTI (INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI). yaps benar sekali guys, kini yg dulunya adalah sekolah tinggi berubah menjadi institut, semoga dengan begitu STMT TRISAKTI atau yg kini berubah menjadi ITL TRISAKTI menjadi kampus yang lebih baik 

Saat ini ITL Trisakti menyelenggarakan Prodi diantaranya:
Jenjang Pendidikan Diploma Tiga (DIII):

D.III Manajemen Transportasi Udara (A.Md.)
D.III Manajemen Transportasi Laut (A.Md.)
D.III Manajemen Transportasi Logistik (A.Md.)
Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1)
Prodi S1 Manajemen (S.M)
Transportasi Udara
Transportasi Darat
Transportasi Laut
Logistik
Prodi S1 Logistik (S.Log)
Prodi S1 Transportasi (S.Tra)
Prodi S1 Teknik Dirgantara (S.T)
Kebandarudaraan
Prodi S1 Teknik Kelautan (S.T)
Kepelabuhan
Rekayasa Infrastruktur & Lingkungan
Infrastruktur Perkeretaapian
Program Studi Pascasarjana 
Manajemen Transportasi (MMtr.)
    Manajemen Transportasi Udara
    Manajemen Transportasi Darat
    Manajemen Transportasi Laut
 Manajemen Logistik & Material (MMlog.)



Alasan Masuk Institut Transportasi Logisitik ; 

Karena banyaknya Dosen - Dosen praktisi yang bekerja pada bidang - bidang di mata kuliah yang di ajarkan dan sangat tertarik dengan apa itu manajemen transpotasi dan logistik.

Kenapa memilih jurusan Manajemen Logitik dan Material ?
Banyak nya lapangan pekerjaan di bidang logistik karena bisa ditempatkan di mana saja dan logistik sangat di butuhkan.

Kegitan yg sudah dilakukan dikampus selain  kegiatan belajar ;
- Mengikuti Wajib Militer di Rindam Jaya
-Mengikuti lomba futsal Intern Maba Cup 2016
- Kunjungan ilmiah ke YCH Cibitung
- Diskusi Umum prinsip Logistik Halal
- Seminar Nasional Pengaruh pendistribusian Migas dalam prose SCM terhadap ketersediaan     dan      harga BBM di Indonesa.
-Kunjungan ilmiah ke uniliever di Medan

Selesai kuliah ingin menjadi apa dan bekerja dimana ?
ingin menjadi Officer Operasional di IPC PELINDO II

IPC PELINDO II adalah

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau sering dikenal dengan Pelindo II adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang logistik, secara spesifik pada pengelolaan dan pengembangan pelabuhan. Saat ini, Pelindo 2 telah mengoperasikan 12 Pelabuhan yang terletak di 10 Provinsi Indonesia. Dari Sumatera Barat hingga Jawa Barat, Pelindo 2 menjadi salah satu BUMN strategis dimana seluruh pelabuhan yang dikelola memiliki posisi yang signifikan dalam keterhubungan jaringan perdagangan internasional berbasis transportasi laut. Perusahaan yang dibentuk oleh Pemerintah sejak tahun 1960 ini telah berubah status usaha dari PN sejak pendiriannya berlanjut menjadi Perum pada tahun 1983 dan akhirnya menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1992. Perubahan status usaha itu tak lepas dari gegap gempitanya pelindo 2 untuk menjalankan fungsinya sebagai pelaksana teknis kegiatan logistik dibidang kepelabuhanan, yaitu membangun Pelabuhan terbesar di Indonesia, Tanjung Priok. Pencapaian sukses pernah diraih perusahaan ini sebagai The Best Port Practices in Asia-Pacific Region pada Tahun 1980an. Namun, tidak lepas juga akibat tidak adanya perkembangan signifikan dalam kegiatannya membuat Pelindo tertinggal dan terkucil. Meski cukup ironis untuk diketahui, Pelindo 2 tidak malu untuk menghadapi perubahan dan bergerak bersama dengan perubahan dengan berubah. Kawasan pelabuhan diperluas, fasilitas pelabuhan diperbarui dan tata kelola manajemen perusahaan dirombak total untuk menciptakan gerak usaha yang lebih adaptabel, resilien dan progresif dalam perkembangannya sebagai pengelola pintu perdagangan Indonesia. Kini, setelah menjalani serangkaian penataan, revitalisasi dan transformasi, Pelindo 2 hadir menjadi pengelola dan pengembang kegiatan logistik, tidak hanya sekadar pelabuhan tetapi juga berbagai usaha yang terkait dengan logistik sebagai energi perdagangan Indonesia